Pengertian Bahasa, Aspek dan Fungsinya
- Pengertian bahasa
Bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa lambang
bunyi melalui alat ucap, dimana setiap suara yang dikeluarkannya memiliki arti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa dinyatakan sebagai sistem bunyi
yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa juga dijabarkan oleh beberapa ahli seperti Harimurti Kridalaksana
yang menyatakan bahwa bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan
untuk komunikasu oleh kelompok manusia. Lalu Finoechiaro yang menyatakan bahwa
bahasa adalah simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam
suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan
itu, berkomunikasi atau berinteraksi.
- Aspek Bahasa
Ada beberapa aspek dalam bahasa yaitu aspek fisik dan aspek sosial.
Aspek Fisik Bahasa: Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa bahasa
merupakan Bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa
lambang bunyi melalui alat ucap, dimana setiap suara yang dikeluarkannya
memiliki arti. Maka yang dimaksud aspek fisik bahasa pada dasarnya mencakup
tiga aspek. Pertama, bagaimana bunyi itu dihasilkan (aspek produksi). Kedua,
Bagaimana ciri – ciri bunyi bahasa yang diujarkan (aspek akustis). Ketiga,
bagaimana bunyi bahasa itu dipahami melalui indra pendengaran (aspek persepsi
bunyi bahasa). Untuk menghasilkan bunyi bahasa yang benar diperlukan alat bicara yang
normal, keterampilan dan kemampuan organ alat bicara dalam melakukan
artikulasi, serta kemampuan mengatur pernapasan. Perubahan proses produksi
bunyi menghasilkan perubahan kualitas bunyi (aspek produksi). Sebagai akibat proses
artikulasi yang berbeda pada bahasa – bahasa di dunia ini, bunyi – bunyi bahasa
yang dihasilkan berbagai bahasa itu pun berbeda (aspek akustis). Indra
pendengaran mampu menangkap dan memahami rangkaian bunyi vokal dan konsonan
yang membentuk sebuah tuturan, cepat lambat tuturan, dan nada tuturan yang
dihasilkan oleh seorang penutur(aspek presepsi bunyi suara).
Aspek Sosial Bahasa: Bahasa mempunyai variasi dan
memiliki ragam. Di dalam lingkungan masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan
memperlihatkan ciri keakraban atau keintiman. Bahasa yang ditandai bentuk dan
pilihan kata akrab seperti gue, loe, bete. Berikut termasuk ke dalam ragam
intim. Ragam berikutnya dikenal sebagai ragam konsultatif, yang merupakan ragam
bahasa yang digunakan pada saat guru mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan
ragam formal atau resmi. Ragam lain adalah bahasa yang ditandai ujaran – ujaran
baku dan beku sebagaimana yang terdengar dalam acara ritual dan seremonial.
- Fungsi Bahasa
Bahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi manusia, sarana penyampaian
informasi, mengutarakan pikiran, perasaan maupun gagasan, bahasa juga memiliki
beberapa fungsi lainnya seperti :
- Untuk tujuan praktis :
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
- Untuk tujuan artistik : manusia
mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa
estetis manusia.
- Sebagai kunci mempelajari
pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
- Untuk mempelajari naskah-naskah
tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan
adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).
Sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, karena tanpa adanya
bahasa, maka pengembangan IPTEK pun tidak dapat tumbuh dan berkembang
Ragam
& Laras Bahasa
Ragam Bahasa adalah
variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap
sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di
kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan),
di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat
dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Bahasa yang dihasilkan
melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan
ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi
dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa
tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata
bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat.
Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan.
Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu
sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa
yang memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula
kesamaannya. Meskipun ada keberimpitan aspek tata bahasa dan kosa kata,
masing-masing memiliki seperangkat kaidah yang berbeda satu dari yang lain.
Di dalam bahasa
Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata
bahasa Indonesia ragam baku, yang alih-alih disebut sebagai kosa kata baku
bahasa Indonesia baku. Kosa kata baasa Indonesia ragam baku atau kosa kata
bahasa Indonesia baku adalah kosa kata baku bahasa Indonesia, yang memiliki
ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolok ukur yang
ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas
lembaga atau instansi di dalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi,
kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam
akrab. Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan digunakannya kosa kata
ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna
dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Ragam bahasa baku dapat
berupa : (1) ragam bahasa baku tulis dan (2) ragam bahasa baku lisan. Dalam
penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak
ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna
kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam
penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam
pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur
kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ragam bahasa baku lisan
didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan
kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian,
ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena
situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna
gagasan yang disampaikan secara lisan.
Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa
tulis (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata) :
1. Tata
Bahasa
(Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur Kalimat, Kosa
Kata)
a. Ragam
bahasa lisan :
- Nia
sedang baca surat kabar
- Ari
mau nulis surat
- Tapi
kau tak boleh nolak lamaran itu.
-
Mereka tinggal di Menteng.
-
Jalan layang itu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
- Saya
akan tanyakan soal itu
.
b. Ragam
bahasa Tulis :
- Nia
sedangmembaca surat kabar
- Ari
mau menulis surat
-
Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
-
Mereka bertempat tinggal di Menteng
-
Jalan layang itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
- Akan
saya tanyakan soal itu.
2. Kosa
kata
Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata :
a. Ragam
Lisan
-
Ariani bilang kalau kita harus belajar
- Kita
harus bikin karya tulis
-
Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b. Ragam
Tulis
-
Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar
- Kita
harus membuat karya tulis.
-
Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak.
Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku
adalah ragam bahasa standar, semi standar dan nonstandar.
a. ragam
standar,
b. ragam
nonstandar,
c.
ragam semi standar.
Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan
pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah
populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas
laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.
Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki
gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan
dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar. Laras bahasa yang akan
kita bahas dalam kesempatan ini adalah laras ilmiah.
Contoh Ragam Bahasa di Indonesia :
1. Bahasa Jawa
2. Bahasa Sunda
3. Bahasa Melayu
Menurut Pendapat Saya;
Ragam Bahasa adalah
variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara, sedangkan Laras bahasa adalah kesesuaian antara
bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal laras sastra, yang masih
dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam
bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa
yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam
bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang
diucapkan bahasa yang baku, dengan memiliki ragam dan laras bahasa yang
berbeda-beda, maka kita dapat berkomunikasi antar sesama manusia dengan
berbagai jenis ragam dan laras yang ada.
Sumber;
http://ambar-dewy-lotus.blogspot.co.id/2013/02/makalah-fungsi-dan-peran-bahasa.html
http://ikanurstantia.blogspot.co.id/2014/12/tugas-softskill-b-indonesia-peranan-dan.html
http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
http://dmsprmn.blogspot.com/2012/10/fungsi-bahasa-sebagai-alat-komunikasi.html
http://nurikafathinoktarina.blogspot.co.id/2015/10/tugas-softskill-bahasa-indonesia.html
http://radhiatama.blogspot.com/2013/03/aspek-bahasa.html
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDcQFjAD&url=http%3A%2F%2Ft_wahyu.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4762%2FBAB2.htm&ei=QklWVL71OY6JuwSS_4GAAg&usg=AFQjCNF8L4GIZlNQ95wVcmpZp-q_D6I9qQ&sig2=8qc5W7m9DORPtgB3WklxMw&bvm=bv.78677474,d.c2E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar